NAMA-NAMA ISTRI NABI MUHAMMAD SAW
1. SITI KHADIJAH: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur
25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya
sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama
Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq
Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah
menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi
Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun.
Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan
dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah
mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah
Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
2. SAWDA BINT ZAM’A: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn
Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia.
Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang
mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISHA SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem
menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan
tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu
Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada
saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah
keberatan dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi
sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah
perkawinan. Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan
Aishah sebelum kemudian mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun
kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH BINT UMAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua.
Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman
menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin
lagi. Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini
Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar
tidak mau menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa
anaknya akan menikah demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya,
Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri
kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.
5. ZAINAB BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD,
meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua
ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan
yaitu pada tahun 625 A.D.
6. SALAMA BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al
Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya
dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan
beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat
cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW
mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW,
Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah
mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi
perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika
mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn
Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani
Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang
pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juayreyah datang
pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah.
Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk
memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin
masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah
yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun
masuk islam.
9. SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir.
Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW.
Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah disampaikan terpisah.
10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed Allah
Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak
di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia
sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H
pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan
dia 35 tahun.
11. MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah
dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah
Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630
A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar
Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa
terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.
12. MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu
menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir.
Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim
akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi
SAW meninggal dunia, dan Maria (thx buat Joan) akhirnya meninggal 5
tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi
Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
KISAH TAULADAN NABI MUHAMMAD SAW
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari
demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai
saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi
makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah
SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan
Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi
kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau
bertanya kepada anaknya, “anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku
kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau
adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum
ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah Itu?”, tanya Abubakar
r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di
sana”, kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan
untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis
itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah kamu ?”.
Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan
orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia
datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut
ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah
itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu
melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil
berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang
pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu
telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu
mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata,
benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia
tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa
makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut
akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Kamis, 19 Desember 2013
9 NAMA IBLIS MENGGODA DAN MENJERUMUSKAN MANUSIA
9 NAMA IBLIS MENGGODA DAN MENJERUMUSKAN MANUSIA
Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan manusia Iblis itu mempunyai spesifikasi keahlian tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang shalat tugasnya hanya menggoda orang shalat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan, begitu seterusnya.
Mengenai hal ini ada keterangan yang bersumber dari Umar bin Khatab ra Bahwa Keturunan Iblis yang mempunyai tugas menggoda dan menjerumuskan manusia (ke lembah kesesatan) itu ada sembilan, yaitu:
Iblis Zailatun (زَيْلَة ٌ )
Iblis ini bertugas untuk menjerumuskan para pedagang di pasar agar berdusta, mau mengurangi timbangan, membuat onar diantara para pedagang, dan melakukan bujuk rayu kepada para pedagang agar melakukan penyimpangan dan kecurangan dalam aqad jual beli, dengan diiming-imingi agar cepat kaya.
Ajakan Iblis diatas itu jelas bertentangan dengan syari'ah, merusak ekonomi umat, menanamkan mental binatang yang segala cara dalam meraih kesuksesan, serta menumbuhkan jiwa egoistisme dan materialisme yang membabi-buta. Kalau ini sudah ditanamkan oleh Iblis, maka dengan sendirinya orang itu akan senang-berenang dalam lumpur kemaksiatan dan kedurhakaan.
Karena itu, ada ancaman berat bagi siapa saja yang mengikuti ajakan Iblis Zailatun untuk melakukan kecurangan dalam jual beli.
Ada keterangan yang bersumber dari Abu Dzar ra., ia berkata: Rasulullah saw pemah bersabda:
ثَلاَثَةُلاَيَنْظُرُاللهُ اِلَيْهِِِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِوَلاَ يُزكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْم
Ada tiga orang dimana Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat (tidak memberikan rahmat), tidak membersihkan dosa mereka, dan mereka (juga) akan mendapat siksaan yang amat pedih. Abu Dzar ra berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan (hal tersebut) sampai tiga kali "Aku berkata: Mereka akan menyesal dan merugi, siapa mereka itu Ya Rasulullah?. Lalu beliau bersabda: a). Orang yang menurunkan kainnya (hingga menutupi kedua mata kakinya) b). Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya. c). Dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Muslim)
Larangan untuk melakukan kecurangan dalam jual beli juga disebutkan dalam Al-Qur'an
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka mengurangi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan." (QS. Al-Muthaffifiin :1-6)
Itulah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Zailatun, yang melakukan kecurangan dalam berdagang.
Cara Iblis Zailatun menjerumuskan para pedagang adalah dengan menakut-nakuti kebangkrutan jika berbuat jujur dalam berdagang, dan mengiming-imingi akan cepat kaya, cepat berhasil dan sukses jika mau berbuat curang dalam berdagang. jika orang yang berdagang itu lemah imannya, ambisius dan materialistis tentu ia akan mudah terjebak dalam bujuk rayu Iblis Zailatun. Akhimya ia akan menjadi pengikut setia Iblius Zailatun.
Iblis Wawatsin
Iblis Wawatsin dalah Iblis yang bertugas menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman agar selalu menggerutu, tidak sabar dan tidak ikhlas setiap kali menerima musibah, atau cobaan dari Allah Ta'ala.
"Sesungguhnya wanita-wanita yang merintih (lantaran menerima musibah) ini akan dijadikan kelak di hari kiamat dua barisan dalam neraka jahannam, satu barisan berada disebelah kanan penduduk neraka dan satu barisan lagi berada disebelah kiri, akhirnya mereka menggonggong kepada penduduk ahli neraka, sebagaimana layaknya anjing-anjing yang menggonggong." (HR. Ath-Thabrani).
Padahal orang yang meratapi musibah dengan menggerutu sampai merobek-robek pakaiannya adalah dosa. Tmdakan seperti ini merupakan cermin dari ketidak-ikhlasan atas takdir Allah, sepertinya ia menyalahkan Allah, yang menghilangkan kesenangan dirinya, padahal semua apa yang ada di alam ini telah ditentukan oleh Allah masanya atau kehancurannya. Oleh karena itu, syari'ah memerintahkan untuk bersabar dan ikhlas setiap kali menerima cobaan dan musibah dari Allah Ta'ala, sebab setiap musibah itu ada hikmah yang terkandung didalamnya. Allah mengancam akan menyiksa terhadap orang yang tidak bersabar dalam menerima musibah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:
"Tidak termasuk umat kami yang sempurna orang yang menampari pipinya sendiri (ketika menerima musibah), merobek-robek leher bajunya sendiri dan meratapi mayat, sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah". (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Wawatsin. Sehingga ia selalu mengerutu setiap kali menerima musibah. Iblis ini dalam menjerumuskan orang yang beriman ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran adalah dengan menanamkan rasa ketidak-puasan terhadap takdir Allah, mempengaruhi jiwanya agar memberontak ketika menerima musibah, membakar emosinya dan menghilangkan sifat sabarnya.
Jika seseorang sudah tidak mampu mengendalikan emosinya, maka Iblis dengan mudah menjerumuskan dinnya ke dalam perbuatan munkar. Hanya keimanan dan ketakwaan yang kuat serta kesabaran yang tinggi yang dapat menangkalnya dari gangguan dan bujuk rayu Iblis Wawatsin.
Iblis Akwan
lblis ini bertugas menyesatkan dan mempengaruhi para remaja dan pimpinan umat supaya selalu berbuat dzalim, menjauhi hal-hal yang ma'ruf, menanamkan kesenangan berbuat munkar dan maksiat.
Cara yang digunakan oleh Iblis Akwan dalam menjerumuskan remaja yang beriman ke dalam lembah kemaksiatan adalah bermacam-macam. Perbuatan yang jelas munkarnya itu dikemas dengan baik sehingga tidak terkesan sebagai perbuatan maksiat, hal ini dilakukan-oleh Iblis Akwan untuk menarik simpati dari remaja beriman agar mau melakukannya. Termasuk memperhalus istilah-istilah yang berbau maksiat dan munkar, ini dilakukan untuk menghilangkan kesan maksiat, dengan demikian remaja akan mudah dibujuk dan dirayu untuk dijebloskan ke dalam dunia sesat yang jauh dari tuntunan agama.
Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:
"... tetapi setan (Iblis) menjadikan umat-umat itu memandang baik perbutan meeka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl 16:63)
Dalam menyesatkan para pemimpm umat, Iblis Akwan selalu mendorong para pemimpin itu untuk berbuat dzalim, merampas hak rakyat, bertindak sewenang-wenang, korupsi, manipulasi, serta Iblis Akwan juga menanamkan rasa ketakutan dihati para pemimpin akan kemiskinan jika mereka tidak mau berbuat dzalim, curang dalam bertindak, mumpung masih berkuasa agar kekuasaannya itu digunakan sebaik mungkin untuk berbuat munkar dan maksiat, baik teihadap rakyatnya maupun terhadap Allah. Kalau ini sudah berhasil, maka Iblis Akwan akan lebih mudah lagi menenggelamkan mereka kedalam lumpur kemaksiatan, akhimya jadilah mereka pemimpin yang durhaka.
Untuk para pemimpin yang berbuat dzalim seperti diatas itu, Allah mengancam akan menyiksanya dengan siksaan yang amat pedih. Sebagaimana disebutkan dalam FirmanNya:
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat adzab yang pedih". (QS. Asy-Syuura 42:42)
Itulah diantara ancaman siksa bagi siapa yang berbuat dzalim di muka bumi ini dan mengikuti jejak Iblis Akwan.
Iblis Hafaf
Iblis ini bertugas menyesatkan dan menjerumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang berlumur dosa dengan cara melakukan tipu daya dan bujukan agar kaum muslimin melanggengkan minum khamer. Sebab jika seseorang sudah minum khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemungkaran yang lain dengan mudah ia laksanakan. Seperti berzina, membunuh, berbuat aniaya, mencuri dan segala kemungkaran yang lain. Karena tingkah laku orang yang sedang mabuk itu tidak dapat dikendalikan oleh otaknya, jiwanya dan perasaannya sudah dikuasai oleh Iblis. Untuk itu, ia mudah dibimbing oleh Iblis guna dijebloskan ke dalam kemaksiatan dan kekufuran. Banyak sekali orang yang tadinya tidak berani membunuh, merampok dan berzina, akan tetapi setelah ia menenggak khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemaksiatan di atas itu dapat dilakukannya dengan mudah, sepertinya tidak ada beban baginya.
Agar tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu Iblis Hafaf, Allah telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak meminum khamer, karena khamer adalah identik dengan setan. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah 5:90)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:
"Jauhilah khamer, sesungguhnya khamer itu adalah sumber segala kejahatan (kemaksiatan).
Didalam hadits lain yang bersumber dari Anas ra, dikatakan sebagai berikut:
Rasulullah sShallallahu 'Alaihi wa Sallam melaknati sepuluh orang karena khamer, yaitu
1. Orangyang memeras bahan khamer.
2. Orang yang minta diperaskan bahan khamer untuk diminumkan kepada orang lain.
3. Orang yang minum khamer
4. Orang yang membawa khamer
5. Orang yang dituju untuk dibawakan khamer kepadanya.
6. Orang yang menuangkan khamer ke gelas atau lainnya.
7, Orang yang menjual khamer.
8. Orang yang memakan harta hasil penjualan khamer.
9. Orang yang membeli khamer.
10. Orang yang dibelikan khamer.
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Demikianlah ancaman bags orang yang mengikuti Iblis Hafaf, yang mau menenggak khamer dan benda yang memabukkan lainnya.
Iblis Wamurah
Iblis Wamurah ini bertugas menjerumuskan para penyanyi agar mendendangkan lagu yang penuh maksiat, mengajak berbuat munkar, serta lagu-lagu yang bersyair kebebasan tanpa etika. Juga menjerumuskan para penyanyi agar berpenampilan seronok, yang dapat mengundang luapan nafsu dan maksiat. Dengan demikian orang akan mudah digiring untuk dijebloskan dalam dunia munkar dan maksiat. Nyanyian dan biduanitanya itu termasuk salah satu alat Iblis yang paling ampuh untuk menjerumuskan orang ke dalam jurang kesesatan yang penuh dengan lumuran dosa. Banyak sudah orang yang melakukan kemaksiatan karena terpengaruh oleh syair lagu-lagu maksiat, atau dikarenakan mencontoh tingkah laku artis yang diidolakan yang senang berbuat munkar, bergaul bebas dan akhlaknya yang buruk.
Oleh karena itu, untuk menangkal bujuk rayu dan propaganda yang menyesatkan yang ditiupkan oleh Iblis Wamurah adalah dengan menanamkan aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia. Sebab dengan berpegang teguh pada kedua faktor diatas Insya Allah diri akan selamat dari godaan Iblis Yang jahat ini.
Iblis Laqwas
Iblis Laqwas adalah Iblis yang bertugas mempengaruhi manusia agar tetap kafir, tetap musyrik dan tetap menyembah berhala atau sesembahan lainnya selain Allah. Sudah banyak orang yang disesatkan oleh Iblis Laqwas, terkadang ia mengganti bentuknya seperti seorang syekh lalu memberikan pelajaran atau tuntunan yang mengarah kepada kemusyrikan dan pemurtadan dengan berbagai dalih serta promosi yang mengikat, sehingga banyak orang yang lemah imannya keluar dari jalur Islam karena mengikuti saran Iblis Laqwas, hanya demi mendapatkan sesuap nasi, jabatan, kedudukan, pekerjaan, fasilitas, bahkan ada yang rela melepaskan keimanannya demi sang kekasih.
Orang yang menyembah selain Allah, berarti dirinya menjadikan Iblis sebagai pelindungnya, yang harus diikuti tingkah lakunya. Mereka tidak sadar kalau dirinya telah disesatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan ke dalam jurang kekufuran. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
'Sesungguhnya mereka menjadikan seran-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.' (QS. Al-A'raf 7:30)
Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala telah memperingatkan kepada umat manusia agar tidak mudah ditipu oleh setan maupun Iblis, sebab makhluk jahat ini dalam menyesatkan dan mengkufurkan manusia menggunakan bujuk rayu dan tipu muslihat yang sangat memikat, maka tidak heran bila banyak orang yang lemah imannya menjadi korban tipu muslihatnya.
Mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman:
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. (QS. Al-A'raf 7:27)
Meskipun ada peringatan ayat diatas, masih banyak saja orang yang mengikuti Iblis Laqwas melakukan kekufuran dan kemusyrikan. Mereka mengira bahwa apa yang mereka perbuat itu merupakan jalan yang benar dan dapat memberi petunjuk kepada mereka, padahal jalan yang mereka tempuh itu sesat dan dapat mendatangkan siksa Allah. Itulah gambaran orang yang telah dijerumuskan oleh Iblis Laqwas kedalam kesesatan.
Iblis A'war
Iblis ini bertugas untuk mempengaruhi dan menggoda laki-laki dan wanita untuk melakukan perbuatan zina, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya.
Iblis A'war menggunakan "Pandangan Mata" sebagai cara yang paling ampuh untuk membakar nafsu kaum lelaki dan wanita untuk berbuat maksiat.
Mujahid berkata : Ketika wanita itu menghadap, maka Iblis duduk di kepalanya untuk menghiasi Wajah wanita tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya, dan jika wanita itu berpaling ke belakang, maka Iblis duduk di pantatnya untuk menghiasi pantat tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya.
Apa yang dikatakan oleh Mujahid diatas itu memang benar, sebab umumnya lelaki bila melihat wanita ketika berhadapan, maka yang pertama kali diperhatikan adalah wajahnya, sedangkan ketika melihat wanita yang berjalan didepannya, maka yang pertama kali diperhatikan adalah pantatnya, karena itu memang tempatnya Iblis.
Nabi Yahya as pernah ditanya: "Apa yang menjadi penyebab perzinaan?". Nabi Yahya as menjawab: "Yang menjadi penyebabnya adalah memandang wanita, lalu timbul dalam hati keinginan untuk berzina dengannya. Zina mata itu termasuk dosa kecil, dan hal ini dapat mendekatkan pada perbuatan dosa besar, yaitu zina farji. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak mampu menundukkan pandangannya, maka niscaya ia tidak akan mampu menjaga farjinya". Demikian jawaban Nabi Yahya as terhadap penanya tadi.
Nabi Isa as pernah berkata: 'Takutlah kamu memandang (wanita), karena sesungguhnya memandang itu dapat menumbuhkan syahwat didalam hati, dan ini sudah cukup mendatangkan fitnah".
Berkatalah Sa'ad bin Jubair ra: "Sesungguhnya fitnah yang menimpa Nabi Daud as adalah dari memandang (wanita)".
Dan masih banyak orang laki-laki maupun wanita yang berbuat zina yang diawali dari kebiasaan memandang lawan jenisnya yang bukan muhrimnya. Karena memandang merupakan panah Iblis yang sangat ampuh untuk menjerumuskan laki-laki dan wanita ke dalam perbuatan nista yang penuh dengan dosa. Sekarang tidak sedikit orang yang menjadi budak Iblis A'war karena ingin melampiaskan nafsunya. Semoga kita dijauhkan oleh Allah dari godaan lblis ini.
Iblis ini tugasnya mengencingi orang supaya malas bangun untuk beribadah. Jika orang sudah malas bangun malam untuk beribadah berarti dirinya mementingkan tidurnya, tidak memikirkan tentang kehidupannya nanti di akhirat, tidak mau bermunajat kepada Allah berarti ada hal yang lebih penting selain bermunajat, apakah itu tidur atau kegiatan-kegiatan lain yang berbau duniawiyah. Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang hamba, maka akan mempermudah Iblis menjauhkan dia dari kegiatan agama, lama kelamaan dirinya akan bisa meninggalkan aktivitas ibadah. Kalau sudah begini, Iblis tinggal menggiring dia untuk dijerumuskan ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran.
Iblis Al-Wasnan
Banyak orang terjerumus menjadi ahli maksiat, bahkan dirinya sampai rela menanggalkan aqidahnya yang disebabkan oleh malas beribadah.
Malas beribadah itu menunjukkan lemah keimanannya, bahkan keimanannya bisa sebagai lipstik belaka, sebagai pemanis bibir saja, buktinya ia mengaku beriman tetapi tidak mau beribadah, bahkan perintah agama ia tentang, larangannya ia terjang. Orang-orang seperti inilah yang setia menjadi pengikut Iblis Al-Wasnan, yang malas beribadah tetapi senang bermaksiat. Al-Qur'an telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak mengikuti langkah-langkah Iblis, sebab Iblis itu menyesatkan, menyauhkan orang agar tidak beribadah kepada Allah Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am 142:
"Dan janganlah kamu mmglkuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al An'am 6:142)"
Dengan demikian, bila ada orang malas beribadah, senang berbuat munkar, maka dia telah menjadi teman Iblis.
Iblis Dasim
Iblis yang satu ini~bertugas untuk mempengaruhi, menggoda dan mendorong suami istri untuk melakukan penyelewengan. Dengan terjadinya penyelewengan, maka sudah barang tentu rumah tangganya akan menjadi berantakan, tidak harmonis, jauh dari kebahagiaan yang pada akhimya nanti akan terjadi perceraian. Inilah yang diinginkan oleh Iblis Dasim.
Dengan terjadinya perceraian, maka orang akan mudah untuk digiring berbuat munkar dan maksiat, meskipun tidak sedikit orang yang tidak menikah juga tenggelam dalam dunia maksiat. Setidak-tidaknya orang yang sudah bercerai itu dapat dimanfaatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan dalam perbuatan nista, seperti zina dan perbuatan munkar lainnya, karena ia sudah tidak mempunyai tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya secara halal. Karena diantara tujuan pernikahan adalah untuk menundukkan pandangan mata, menyalurkan kebutuhan biologis secara halal, untuk memperoleh keturunan, disamping menjalankan Sunnah Rasulullah saw. Dan masih banyak lagi bahaya atau madlarat yang disebabkan tidak menikah, dan keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh Iblis Dasim untuk menjerumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang penuh dengan dosa.
Oleh karena itu, Iblis sangat membenci terhadap keluarga yang rukun, damai dan sejahtera. Sebab kondisi keluarga seperti ini akan mendapat limpahan rahmat dan berkah dari Allah Ta'ala.
Itulah nama-nama Iblis yang dikatakan oleh Umar bin Khathab yang bertugas menyesatkan manusia untuk dijerumuskan ke dalam kefasikan, kemaksiatan, kemusyrikan dan kekufuran, yang nanti menjadi temannya di dalam neraka. Semoga Allah menjauhkan dan menyelamatkan kita dari segala tipu daya Iblis ini.
Sifat Setan VS Sifat Manusia
Saya yakin sobat pasti bingung membaca judulartikel yang satu ini. Masa ada sifat setan yang
patut dicontoh. Padahal kita tahu sendiri setan
adalah makhluk yang menyesatkan. Iya memang
betul setan selalu mengajak kita kepada kesesatan.
Akan tetapi sifat yang akan kita contoh ini
memang ada dalam diri si setan dan patut kita
contoh.
Langsung aja ini sifat-sifat yang luar
biasa :
1. Pantang menyerah,
setan akan selalu menggoda imam manusia sebelum tujuannya tercapai.
---Manusia seharusnya menyadari akan sifat syetan spt ini, sehingga kita selalu ingat Allah dalam diri kita berdoa, bertahan sekuat jiwa dan raga serta jaga fikiran kita agar tidak menyerah untuk selalu berkata "saya masih banyak dosa yang belum di ampuni oleh Allah, sehingga saya akan selalu menjalankan perintah Allah" dan menasehati orang lain.
2. Selalu Berusaha,
setan selalu mempunyai usaha yang kreatif dan inovatif untuk menggoda manusia agar terjerumus di dalam dunianya.
3. Konsisten, setan tidak pernah mengeluh
walaupun dia gagal untuk menggoda manusia,
tapi dia tetap pantang menyerah
4. Solider, setan tidak pernah saling menyerang satu
sama lain, akan tetapi mereka selalu berkerja
sama dalam mencapai tujuan yaitu menggoda
manusia
5. Jenius, setan memang pintar untuk menggoda
manusia. Ia dapat menciptakan ide-ide kreatif dan
tidak plagiat.
6. Tanpa Pamrih, setan melakukan pekerjaan
menggoda manusia 24 jam nonstop dan tidak
meminta imbalan sedikitpun tidak seperti kita.
7. Suka berteman, setan selalu ingin berteman dan
dapat menjaga pertemanan (Setia, solider) agar
temannya di neraka kelak akan banyak.
Sebelas Nasihat Sayyidina Ali
Sebelas Nasihat Sayyidina Ali k.w.
Sayyidina Ali k.w berkata :
1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu' ;
2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. ;
3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.;
4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa). ;
5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. ;
6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. ;
7. Do'a yang paling sempurna ialah do'a yang dilandasi keikhlasan. ;
8. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,
9. Siapa yang banyak salahnya,maka hilanglah harga dirinya,
10. Siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara',
11. Sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.
Sahabat yang dimuliakan,
Sayyidaina Ali k.w adalah salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w yang memiliki cukup tinggi ilmunya. Kata-katanya merupakan mutiara hikmat yang amat berguna untuk kita ambil sebagai pengajaran.
Nabi s.a.w.bersabda maksudnya : “Aku adalah gedung ilmu dan Ali adalah pintunya”.
Terdapat 11 nasihat Sayyidna Ali k.w.
1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu' ;
Imam Ghazali menyatakan bahawa orang yang tidak khusyuk sembahyangnya adalah dikira sia-sia belaka, kerana tujuan solat itu selain untuk mengingati Allah s.w.t., ia juga berfungsi sebagai alat pencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Apabila lalai ketika menunaikan solat bererti orang tersebut tidak akan berasa gerun ketika melakukan perkara keji dan mungkar. Solat yang khusyuk ialah mereka yang sentiasa sedar dan mengikuti segala pengertian dari setiap kalimah yang di ucapkan di dalam solatnya. Justeru itu apabila ia membaca Fatihah, hatinya akan mengikuti dan memahami makna setiap kalimah yang terucap.
2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. ;
Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud : "Bukanlah puasa yang sebenar orang yang hanya tidak makan dan tidak minum, puasa yang sebenar adalah orang yang tidak melakukan perbuatan dan perkataan yang lagha dan tidak bercakap perkataan yang keji." (Hr Hakim, Ibnu Hibban dan Baihaqi - sahih)
3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.;
Wasiat Nabi s.a.w. kepada Sayyidina Ali k.w. : "Wahai Ali ! Barangsiapa yang membaca Al-Quran, dan tidak menghalalkan yang halal serta tidak mengharamkan yang haram, maka ia termasuk orang-orang yang membuang kitab Allah (Al-Quran) di belakang punggungnya (meninggalkan Al-Quran)."
4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa). ;
Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud, " Seorang hamba tidak dapat mencapai tingkat muttaqin hingga ia meninggalkan apa-apa yang tidak berdosa kerana khuatir terjerumus pada apa-apa yang berdosa."(Hadis Riwayat Tarmidzi)
Berdasarkah hadis di atas adalah merupakan ungkapan dan gambaran sikap wara'. Sikap wara' adalah sikap berhati-hati dalam menghindari larangan Allah s.w.t. Sikap ini amat jelas terdapat pada diri Rasulullah s.a.w dan juga para sahabat baginda. Sikap wara' pada masa itu telah menjadi suatu amalan yang di hayati oleh generasi awal. Sehingga kurun tersebut dianggap sebagai kurun terbaik dalam sejarah umat Islam.
5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. ;
Orang yang beriman adalah insan yang bersih hati dan jiwanya daripada bersangka buruk kepada saudaranya yang lain. Dia juga tidak akan menyakiti Muslim lain dengan lidah dan tangannya. Dari hati dan jiwa yang bersih ini akan melahirkan kasih sayang semata-mata kerana Allah s.w.t.
Daripada Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahawa Rasulullah ditanya, siapakah yang paling mulia diantara manusia?. Nabi s.a.w. menjawab yang bermaksud : "Setiap orang yang hatinya 'makhmum' dan lidahnya jujur."
Sahabat r.a bertanya, "Kami tahu seorang yang lidahnya jujur, tetapi apa yang di maksudkan dengan hati 'makhmum'? Baginda menjawab, "Makhmum' ialah orang Muttaqin (menjauhkan diri dari keburukan kerana takut kepada Allah) dan bersih hatinya, bebas dari segala dosa dan kesalahan, tidak mempunyai sedikitpun perasaan dengki atau irihati padanya."
6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. ;
Nikmat yang kekal yang paling baik adalah nikmat mendapat pahala dan redha Allah s.w.t. Balasannya bukan di dunia tetapi balasannya adalah di hari akhirat iaitu dengan balasan Syurga.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda maksudnya : “Sesungguhnya Syurga terdiri atas seratus tingkat, jarak antara dua tingkatnya seperti jarak antara langit dan bumi, Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya”.
Tingkatan Syurga yang paling tinggi ialah Firdaus. Nabi memerintahkan ummatnya untuk berdo'a memohon Firdaus melalui sabdanya yang bermaksud : “Jika kalian meminta pada Allah mintalah kepadaNya Firdaus, kerana sesungguhnya Firdaus adalah Syurga yang paling utama, dan merupakan tingkatan tertinggi dari Syurga, diatasnya terdapat ‘Arsy Ar Rahman dan dari Firdaus itulah memancar sungai-sungai Syurga”.
7. Do'a yang paling sempurna ialah do'a yang dilandasi keikhlasan. ;
Firman Allah, “Apabila hamba-hambaku bertanya kepada-Ku tentang Aku (maka jawablah) bahawa Aku sangat hampir (kepada mereka) Aku menyambut permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdoa kepada-Ku. Oleh itu hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat jalan yang banyak.” (Al-Baqarah: 186)
Keikhlasan merupakan poros semua amalan dan ibadah, termasuk dalam berdo'a. Do'a orang yang ikhlas, akan lebih didengar dan diperhatikan oleh Allah. Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman,
ادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“ Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (Surah Ghafir ayat14).
8. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,
Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah Radhiyallahu’anhu:Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., baginda bersabda maksudnya : "Sesungguhnya Allah Taala mengharamkan atas kamu sekalian; mendurhakai ibu, mengubur anak-anak perempuan dalam keadaan hidup, (prilaku) menahan dan meminta. Dan Allah juga tidak menyukai tiga perkara yaitu; banyak bicara, banyak bertanya serta menyia-nyiakan harta. (Shahih Muslim)
Banyak berbicara jika tidak berhati-hati dikhuatiri akan berlaku mengumpat atau memfitnah orang lain. Nabi s.a.w ada menyatakan yang banyak memasukkan seseorang ke dalam Neraka adalah disebabkan lidah dan kemaluan manusia.
9. Siapa yang banyak salahnya,maka hilanglah harga dirinya,
Orang yang banyak melakukan kesalahan dan maksiat maka akan mendapat dosa. Dosa-dosa ini sebenarnya boleh menghilangkan harga diri seseorang. Di dunia ia dipandang hina oleh manusia dan dihari akhirat Allah s.w.t akan menghinanya pula.
Abdullah bin Mubarak berkata:“Saya dapati dosa itu mematikan jiwa manakala melakukan dosa hingga sampai ke peringkat ketagih akan mewarisi kehinaan. Meninggalkan dosa bermakna menghidupkan hati. Oleh itu adalah baik bagi kamu agar menderhakai dosa.”
10. Siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara',
Jiwa seorang Mukmin sentiasa berhat-hati di dalam kehidupan di dunia ini, sentiasa peka dan sensitif kalau-kalau ada perbuatan, percakapan dan niat dihatinya yang mendatangkan dosa dan kemurkaan Allah. Dia bukankan saja meninggalkan yang haram tetapi dia juga meninggalkan perkara-perkara yang makruh , syubhah dan boleh mendatangkan fitnah. Orang yang telah hilang harga dirinya sebenarnya ia tidak bersifat wara'
11. Sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.
Orang yang tidak wara' sebenarnya hatinya telah mati, dan orang yang wara' hatinya hidup dan merasa sensitif dengan kebaikan atau kejahatan.
Kepekaan hati untuk mengenal perkara yang hak dan batil di sebut sebagai 'furqan' (pembeza). Jiwa yang memiliki 'furqan' akan segera mengesan dan membezakan antara yang hak dan yang batil. Hanya seseorang yang mempunyai sifat wara' akan dapat merasakan perasaan seperti ini dan hatinya terasah dengan baik akan mempunyai perasaan yang kuat. Hatinya akan menjadi sensitif terhadap kebatilan dan amat peka dengan kebenaran.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, " Al-Birr (kebaikan) itu adalah akhlak yang baik manakala dosa itu segala sesuatu yang terasa tidak tenang dalan hati serta dikhuatiri diketahui oleh orang lain." (Hadis Riwayat Muslim).
Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita bersama-sama mengambil iktibar dan pengajaran daripada sebelah perkara nasihat Sayyidan Ali k.w. Semoga dengan panduan dan pengajaran tadi dapat membimbing kita kejalan yang hak dan mendekatkan diri kita kepada Allah s.w.t.
1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu' ;
2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. ;
3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.;
4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa). ;
5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. ;
6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. ;
7. Do'a yang paling sempurna ialah do'a yang dilandasi keikhlasan. ;
8. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,
9. Siapa yang banyak salahnya,maka hilanglah harga dirinya,
10. Siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara',
11. Sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.
Sahabat yang dimuliakan,
Sayyidaina Ali k.w adalah salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w yang memiliki cukup tinggi ilmunya. Kata-katanya merupakan mutiara hikmat yang amat berguna untuk kita ambil sebagai pengajaran.
Nabi s.a.w.bersabda maksudnya : “Aku adalah gedung ilmu dan Ali adalah pintunya”.
Terdapat 11 nasihat Sayyidna Ali k.w.
1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu' ;
Imam Ghazali menyatakan bahawa orang yang tidak khusyuk sembahyangnya adalah dikira sia-sia belaka, kerana tujuan solat itu selain untuk mengingati Allah s.w.t., ia juga berfungsi sebagai alat pencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Apabila lalai ketika menunaikan solat bererti orang tersebut tidak akan berasa gerun ketika melakukan perkara keji dan mungkar. Solat yang khusyuk ialah mereka yang sentiasa sedar dan mengikuti segala pengertian dari setiap kalimah yang di ucapkan di dalam solatnya. Justeru itu apabila ia membaca Fatihah, hatinya akan mengikuti dan memahami makna setiap kalimah yang terucap.
2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. ;
Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud : "Bukanlah puasa yang sebenar orang yang hanya tidak makan dan tidak minum, puasa yang sebenar adalah orang yang tidak melakukan perbuatan dan perkataan yang lagha dan tidak bercakap perkataan yang keji." (Hr Hakim, Ibnu Hibban dan Baihaqi - sahih)
3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.;
Wasiat Nabi s.a.w. kepada Sayyidina Ali k.w. : "Wahai Ali ! Barangsiapa yang membaca Al-Quran, dan tidak menghalalkan yang halal serta tidak mengharamkan yang haram, maka ia termasuk orang-orang yang membuang kitab Allah (Al-Quran) di belakang punggungnya (meninggalkan Al-Quran)."
4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa). ;
Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud, " Seorang hamba tidak dapat mencapai tingkat muttaqin hingga ia meninggalkan apa-apa yang tidak berdosa kerana khuatir terjerumus pada apa-apa yang berdosa."(Hadis Riwayat Tarmidzi)
Berdasarkah hadis di atas adalah merupakan ungkapan dan gambaran sikap wara'. Sikap wara' adalah sikap berhati-hati dalam menghindari larangan Allah s.w.t. Sikap ini amat jelas terdapat pada diri Rasulullah s.a.w dan juga para sahabat baginda. Sikap wara' pada masa itu telah menjadi suatu amalan yang di hayati oleh generasi awal. Sehingga kurun tersebut dianggap sebagai kurun terbaik dalam sejarah umat Islam.
5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. ;
Orang yang beriman adalah insan yang bersih hati dan jiwanya daripada bersangka buruk kepada saudaranya yang lain. Dia juga tidak akan menyakiti Muslim lain dengan lidah dan tangannya. Dari hati dan jiwa yang bersih ini akan melahirkan kasih sayang semata-mata kerana Allah s.w.t.
Daripada Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahawa Rasulullah ditanya, siapakah yang paling mulia diantara manusia?. Nabi s.a.w. menjawab yang bermaksud : "Setiap orang yang hatinya 'makhmum' dan lidahnya jujur."
Sahabat r.a bertanya, "Kami tahu seorang yang lidahnya jujur, tetapi apa yang di maksudkan dengan hati 'makhmum'? Baginda menjawab, "Makhmum' ialah orang Muttaqin (menjauhkan diri dari keburukan kerana takut kepada Allah) dan bersih hatinya, bebas dari segala dosa dan kesalahan, tidak mempunyai sedikitpun perasaan dengki atau irihati padanya."
6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. ;
Nikmat yang kekal yang paling baik adalah nikmat mendapat pahala dan redha Allah s.w.t. Balasannya bukan di dunia tetapi balasannya adalah di hari akhirat iaitu dengan balasan Syurga.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda maksudnya : “Sesungguhnya Syurga terdiri atas seratus tingkat, jarak antara dua tingkatnya seperti jarak antara langit dan bumi, Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya”.
Tingkatan Syurga yang paling tinggi ialah Firdaus. Nabi memerintahkan ummatnya untuk berdo'a memohon Firdaus melalui sabdanya yang bermaksud : “Jika kalian meminta pada Allah mintalah kepadaNya Firdaus, kerana sesungguhnya Firdaus adalah Syurga yang paling utama, dan merupakan tingkatan tertinggi dari Syurga, diatasnya terdapat ‘Arsy Ar Rahman dan dari Firdaus itulah memancar sungai-sungai Syurga”.
7. Do'a yang paling sempurna ialah do'a yang dilandasi keikhlasan. ;
Firman Allah, “Apabila hamba-hambaku bertanya kepada-Ku tentang Aku (maka jawablah) bahawa Aku sangat hampir (kepada mereka) Aku menyambut permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdoa kepada-Ku. Oleh itu hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat jalan yang banyak.” (Al-Baqarah: 186)
Keikhlasan merupakan poros semua amalan dan ibadah, termasuk dalam berdo'a. Do'a orang yang ikhlas, akan lebih didengar dan diperhatikan oleh Allah. Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman,
ادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“ Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (Surah Ghafir ayat14).
8. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,
Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah Radhiyallahu’anhu:Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., baginda bersabda maksudnya : "Sesungguhnya Allah Taala mengharamkan atas kamu sekalian; mendurhakai ibu, mengubur anak-anak perempuan dalam keadaan hidup, (prilaku) menahan dan meminta. Dan Allah juga tidak menyukai tiga perkara yaitu; banyak bicara, banyak bertanya serta menyia-nyiakan harta. (Shahih Muslim)
Banyak berbicara jika tidak berhati-hati dikhuatiri akan berlaku mengumpat atau memfitnah orang lain. Nabi s.a.w ada menyatakan yang banyak memasukkan seseorang ke dalam Neraka adalah disebabkan lidah dan kemaluan manusia.
9. Siapa yang banyak salahnya,maka hilanglah harga dirinya,
Orang yang banyak melakukan kesalahan dan maksiat maka akan mendapat dosa. Dosa-dosa ini sebenarnya boleh menghilangkan harga diri seseorang. Di dunia ia dipandang hina oleh manusia dan dihari akhirat Allah s.w.t akan menghinanya pula.
Abdullah bin Mubarak berkata:“Saya dapati dosa itu mematikan jiwa manakala melakukan dosa hingga sampai ke peringkat ketagih akan mewarisi kehinaan. Meninggalkan dosa bermakna menghidupkan hati. Oleh itu adalah baik bagi kamu agar menderhakai dosa.”
10. Siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara',
Jiwa seorang Mukmin sentiasa berhat-hati di dalam kehidupan di dunia ini, sentiasa peka dan sensitif kalau-kalau ada perbuatan, percakapan dan niat dihatinya yang mendatangkan dosa dan kemurkaan Allah. Dia bukankan saja meninggalkan yang haram tetapi dia juga meninggalkan perkara-perkara yang makruh , syubhah dan boleh mendatangkan fitnah. Orang yang telah hilang harga dirinya sebenarnya ia tidak bersifat wara'
11. Sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.
Orang yang tidak wara' sebenarnya hatinya telah mati, dan orang yang wara' hatinya hidup dan merasa sensitif dengan kebaikan atau kejahatan.
Kepekaan hati untuk mengenal perkara yang hak dan batil di sebut sebagai 'furqan' (pembeza). Jiwa yang memiliki 'furqan' akan segera mengesan dan membezakan antara yang hak dan yang batil. Hanya seseorang yang mempunyai sifat wara' akan dapat merasakan perasaan seperti ini dan hatinya terasah dengan baik akan mempunyai perasaan yang kuat. Hatinya akan menjadi sensitif terhadap kebatilan dan amat peka dengan kebenaran.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, " Al-Birr (kebaikan) itu adalah akhlak yang baik manakala dosa itu segala sesuatu yang terasa tidak tenang dalan hati serta dikhuatiri diketahui oleh orang lain." (Hadis Riwayat Muslim).
Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita bersama-sama mengambil iktibar dan pengajaran daripada sebelah perkara nasihat Sayyidan Ali k.w. Semoga dengan panduan dan pengajaran tadi dapat membimbing kita kejalan yang hak dan mendekatkan diri kita kepada Allah s.w.t.
Langganan:
Postingan (Atom)